Translate

Kamis, 16 April 2015

TEORI KEMISKINAN

Pengertian Kemiskinan :
Pengertian umum :
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Pengertian khusus
1.      Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai "sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, rumah, pendidikan, dan informasi."
2.      Bank Dunia menggambarkan "sangat miskin" sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari PPP$1 per hari, dan "miskin" dengan pendapatan kurang dari PPP$2 per hari. Berdasarkan standar tersebut, 21% dari penduduk dunia berada dalam keadaan "sangat miskin", dan lebih dari setengah penduduk dunia masih disebut "miskin", pada 2001.
3.      Biro Pusat Statistik BPS menentukan seorang disebut miskin manakala mendapatkan (2100 kalori per hari).
4.      Sayogyo mengukur dengan 1 kg beras per hari).
Penyebab Kemiskinan :
  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
5 Macam Kemiskinan :
1.      Kemiskinan individu. Teori pertama terdiri dari serangkaian penjelasan bahwa individu bertanggung jawab atas kemiskinan yang dialaminya. Secara umum, para pencetus teori ini, yang berhaluan konservatif menyalahkan individu akan kemiskinan yang dialaminya dengan menyatakan bahwa mereka menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri dan dengan pilihan yang tepat, kemiskinan dapat dihindari (dan hal itu juga dapat berulang, variasi lain dari teori ini adalah kemiskinan berasal dari buruknya komunitas genetik seperti tingkat intelegensi yang tidak memadai).
2.      Kemiskinan kultural. Akar teori kedua kemiskinan itu sendiri menyebabkan “Kultur Kemiskinan”. Teori ini kadang-kadang berkaitan dengan teori kemiskinan individu atau teori-teori lain yang akan diperkenalkan sebagai berikut, tetapi saat ini teori itu telah meluas untuk di diskusikan bahwa fitur spesialnya seharusnya tidak diminimalisir. Teori ini menyarankan bahwa kemiskinan diciptakan oleh transmisi antar generasi dari kumpulan kepercayaan, nilai-nilai, dan kerampilan yang secara sosial akan tetapi dilakukan secara individual. Individu tidak perlu untuk dipersalahkan karena mereka korban dari disfungsi subkultur dan kultur mereka sendiri.
3.      Kemiskinan Struktur politik dan ekonomi. Dimanapun teori kemiskinan pertama ”individualistik di advokasi oleh para pemikir konservatif dan yang kedua adalah melalui pendekatan budaya liberal, yang ketiga adalah dimana kita tahu teori sosial terbaru. Para penteori didalam tradisi ini melihat tidak kepada individu sebagai sumber dari kemiskinan tetapi dari sisi ekonomi, politik dan sistem sosial yang menyebabkan seseorang mempunyai kesempatan yang terbatas dan sumber-sumber lain dengan usaha untuk mendapatkan pendapatan dan penghidupan yang layak. Penelitian dan teori ini menekankan kepada problematika yang sering terjadi yang dicatat oleh Rank, Yoon, & Hirschl : ”Para peneliti kemiskinan memiliki dampak yang difokuskan kepada siapa yang kehilangkan sumber-sumber ekonomi, lebih banyak daripada mengacu kepada fakta bahwa usaha-usaha produksi kalah dalam tempat pertama” (2003, p.5
4.      Kemiskinan geografi. Kemiskinan di daerah pedesaan, kemiskinan geto, daerah yang tidak mempunyai investasi, kemiskinan di daerah selatan, kemiskinan di dunia ketiga, dan perbedaan-perbedaan lain yang diwujudakan denga karakteristik kemiskinan yang timbul secara terpisah dari teori-teori yang lain. Walaupun teori-teori kemiskinan yang berdasarkan pada daerah geografis mendukung teori-teori yang lain, teori regional ini menekankan fakta bahwa orang-orang, institusi dan kebudayaan-kebudayaan di daerah tertentu menimbulkan kekurangan sumber daya objektif
5.      Kemiskinan akumulatif. Teori ini mengambil dari teori ekonomi asli Myrdal (1957, hal 23) yang mengembangkan sebuah teori tentang “keterkaitan sirkulasi, ketergantungan dengan proses penyebab kumulatif” yang dapat membantu untuk menjelaskan ekonomi yang belum berkembang dan berkembang. Myrdal menjelaskan bahwa seseorang dan komunitas yang baik saling bergantung dalam aliran konsekuensi negative, dan bahwa penutupan sebuah pabrik/ krisis lain dapat menyebabkan masalah bagi seseorang dan komunitas termasuk migrasi orang-orang dari sebuah komunitas. Jadi ketergantungan factor-faktor secara actual menciptakan kemiskinan yang mendorong sebuah penolakan siklus yang telah dimulai.

5 TEORI KEMISKINAN (Theory Of Poverty) :
Seperti diketahui, terdapat banyak teori dan pendekatan dalam memahami kemiskinan. Teori-teori tersebut antara lain:
1.    Teori Neo-Liberal.
Shanon, Spicker, Cheyne, O’Brien dan Belgrave berargumen bahwa kemiskinan merupakan persoalan individual yang disebabkan oleh kelemahan dan pilihan individu yang bersangkutan. Kemiskinan akan hilang sendirinya jika kekuatan pasar diperluas sebesar-besarnya dan pertumbuhan ekonomi dipacu setinggi-tingginya. Secara langsung, strategi penanggulangan kemiskinan harus bersifat residual sementara, dan hanya melibatkan keluarga, kelompok swadaya atau lembaga keagamaan. Peran negara hanyalah sebagai penjaga yang baru boleh ikut campur manakala lembaga-lembaga di atas tidak mampu lagi menjalankan tugasnya.

2.    Teori Sosial Demokrat
Teori ini memandang bahwa kemiskinan bukanlah persoalan individu, melainkan struktural. Kemiskinan disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketimpangan dalam masyarakat akibat tersumbatnya akses kelompok kepada sumber kemasyarakatan. Teori sosial demokrat menekankan pentingnya manajemen dan pendanaan negara dalam pemberian pelayanan sosial dasar bagi seluruh warga negara dan dipengaruhi oleh pendekatan ekonomi manajemen permintaan gaya Keynesian. Meskipun teori ini tidak setuju sepenuhnya terhadap pasar bebas, kaum sosial demokrat tidak anti sistem ekonomi kapitalis. Bahkan kapitalis masih dipandang sebagai bentuk organisasi ekonomi yang paling efektif. Hanya saja sosial demokrat merasa perlu ada sistem negara yang mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Pendukung sosial demokrat berpendapat bahwa kesetaraan merupakan prasyarat penting dalam memperoleh kemandirian dan kebebasan. Pencapaian kebebasan hanya dimungkinkan jika setiap orang memiliki sumber kesejahteraan. Kebebasan lebih dari sekedar bebas dari pengaruh luar, melainkan bebas pula dalam menentukan pilihan.

3.    Teori Marjinal
Teori ini berasumsi bahwa kemiskinan di perkotaan terjadi dikarenakan adanya kebudayaan kemiskinan yang tersosialisasi di kalangan masyarakat tertentu.
Oscar Lewis (1966) adalah tokoh dari aliran teori marjinal. Konsepnya yang terkenal adalah Culture of Poverty. Menurut Lewis, masyarakat di dunia menjadi miskin karena adanya budaya kemiskinan dengan karakter apatis, menyerah pada nasib, sistem keluarga yang tidak mantap, kurang pendidikan, kurang ambisi membangun masa depan, kejahatan dan kekerasan banyak terjadi.
Ada dua pendekatan perencanaan yang bersumber dari pandangan teori marjinal:
·                     Prakarsa harus datang dari luar komunitas;
·                     Perencanaan harus berfokus pada perubahan nilai, karena akar masalah ada pada nilai.

4.    Teori Development
Teori Developmental (bercorak pembangunan) muncul dari teori-teori pembangunan terutama neo-liberal. Teori ini mencari akar masalah kemiskinan pada persoalan ekonomi dan masyarakat sebagai satu kesatuan.
Ada tiga asumsi dasar dari teori ini:
·                     Negara menjadi miskin karena ketiadaan atribut industrialisasi, modal, kemampuan manajerial, dan prasarana yang diperlukan untuk peningkatan ekonomi.
·                     Pertumbuhan ekonomi adalah kriteria utama pembangunan yang dianggap dapat mengatasi masalah-masalah ketimpangan.
·                     Kemiskinan akan hilang dengan sendirinya bila pasar diperluas sebesar-besarnya dan pertumbuhan ekonomi dipacu setinggi-tingginya.
Ketiga asumsi tersebut memperlihatkan bahwa kemiskinan yang terjadi bukanlah persoalan budaya, sebagaimana anggapan teori marjinal melainkan adalah persoalan ekonomi dan pembangunan.


5.    Teori Struktural
Teori ini didasari oleh pemikiran yang berasal dari teori ketergantungan yang diperkenalkan oleh Andre Gunder Frank (1967), Capitalism and the Underdevelopment in Latin America, dan juga oleh Teothonio Dos Santos dan Samir.
Teori struktural berasumsi bahwa kemiskinan terjadi bukan karena persoalan budaya dan pembangunan ekonomi, melainkan politik-ekonomi Dunia.
Teori ketergantungan mengajukan tiga asumsi utama:
·                     Dunia didominasi oleh suatu perekonomian tunggal sedemikian rupa sehingga semua negara di dunia diintegrasikan ke dalam lingkungan produksi kapitalisme yang menyebabkan keterbelakangan di negara miskin.
·                     Negara-negara inti menarik surplus dari negara miskin melalui suatu matarantai metropolis-satelit.
·                     Sebagai akibatnya negara miskin menjadi semakin miskin dan negara kaya semakin kaya.
Dengan berdasar pada asumsi teori ketergantungan tersebut teori struktural mengajukan asumsi bahwa kemiskinan di dunia harus dilihat pada suatu konstelasi ekonomi internasional dan struktur politik global yang menerangkan bahwa ketergantungan yang menjadi penyebab negara terbelakang dan masyarakatnya menjadi miskin.

6.    Teori Artikulasi Moda Produksi
Teori ini adalah salah satu teori yang dikembangkan oleh Pierre Phillipe Rey, Meillassoux, Terry, dan Taylor, dari pemikiran karya Karl Marx dan Frederic Engels mengenai Moda Produksi (Mode of Production). Teori ini berasumsi bahwa reproduksi kapitalisme di negara-negara miskin terjadi dalam suatu simultanitas tunggal di mana pada sisi negara miskin terjadi artikulasi dari sedikitnya dua moda produksi (moda produksi kapitalis dan pra-kapitalis). Koeksistensi dari kedua moda produksi tersebut menghasilkan eksploitasi tenaga kerja murah dan problem akses bagi kelompok masyarakat miskin yang masih tetap berada dalam ranah moda produksi pra-kapitalis.
Strategi penanganan kemiskinan yang ditawarkan oleh teori artikulasi moda produksi dikenal dengan person in environtment dan person in situation yang dianalogikan sebagai strategi ikan-kail memberikan keterampilan memancing, menghilangkan dominasi kepemilikan kolam ikan oleh kelompok elit dalam masyarakat, dan mengupayakan perluasan akses pemasaran bagi penjualan ikan.
Teori artikulasi moda produksi melandasi dua macam pendekatan yaitu moderat (pemberian bantuan sosial dan rehabilitasi sosial, program jaminan perlindungan dan asuransi kesejahteraan sosial, program pemberdayaan masyarakat) dan radikal (di dalam masyarakatlah terjadi ketidakadilan dan ketimpangan yang menyebabkan taraf hidup sebagian masyarakat tetap rendah sehingga kebijakan paling tepat adalah reformasi dan transformasi).
PENANGGULANGAN KEMISKINAN :
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
·       Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan. Di Indonesia salah satunya berbentuk BLT.
·       Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
·       Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan. Persiapan bagi yang lemah juga dapat berupa pemberian pelatihan sehingga nanti yang bersangkutan dapat membuka usaha secara mandiri.
·       Teori ekonomi mengatakan bahwa untak memutus mata rantai lingkaran kemiskinan dapatdilakukan peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal investasi,dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai suntikan maka diharapkan produktifitasakan meningkat.





Senin, 13 Januari 2014

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia

1 .Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan. 




2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer).

        

 3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. 



 4.kawah ijen , jawa timur Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari. 



 5. Carstensz Pyramid, Papua Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.



6. Gunung Anak Krakatau, Jawa Barat Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang, karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. 




7. Gunung Bromo, Jawa Timur Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.


 8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna t ersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. 


 9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.



 10. Danau Toba, Sumatra Utara Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.




 sumber : http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000013688149/10-tempat-wisata-menarik-di-indonesia

Sumber: http://www.unikdunia.com/2012/05/10-tempat-wisata-paling-populer-di.html
Konten ini memiliki hak cipta